Artikel Tentang Batak Adat dan Kematian Suku Batak
Saya menulis sedikit ulasan dari kampung halaman saya. Tulisan yang menceritakan beberapa tata cara yang dilakukan oleh masyarakat Batak jika salah satu keluarga ada yang meninggal.
Dalam proses kehidupan banyak hal yang membuat orang bahagia mulai dari kelahiran,prestasi dan pernikahan,dari banyaknya hal yang membuat orang bahagia ada satu hal proses kehidupan yang membawa duka dalam keluarga bahkan sampai mancanegara yaitu kematian. Defenisi mati adalah tidak hidup;tidak menyala dan kematian sendiri mengandung arti perjalanan hidup manusia yang sudah usai,sehingga tidak perlu ditakuti karena tak tahu kapan tapi yang pasti kematian itu akan menghampiri kita satu persatu.
Berbagai macam tata cara adat istiadat dari berbagai suku di Indonesia tentang prosesi pemakaman yang dipercayai oleh masing-masing suku, disini saya mencoba menulis tata cara adat pemakanan secara adat Batak Toba. Proses kematian sebenarnya tanpa disadari adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh manusia karena itu merupakan proses menuju hidup yang kekal dan abadi.
Masyarakat Batak memperlakukan orang mati dengan khusus, dimana kematian orang Batak dilakukan dengan pesta dan suka cita, keadaan ini memang sangat jauh berbeda dengan suku lain yang ada di Indonesia. Tata cara kematian secara adat Batak di bagi berdasarkan usia dan statusnya.
Beberapa jenis kematian yang dikenal orang Batak Toba (dari berbabagai sumber):
1. Meninggal ketika masih dalam kandungan (mate di bortian) untuk kematian yang dialami dalam kandungan belum mendapatkan perlakuan adat (langsung dikubur tanpa peti mati).
2. Meninggal masih bayi (mate poso-poso), mati saat anak-anak (mate dakdanak), mati saat remaja (mate bulung), dan mati saat sudah dewasa tapi belum menikah (mate ponggol), keseluruhan kematian tersebut mendapat perlakuan adat : mayatnya ditutupi selembar ulos (kain tenunan khas masyarakat Batak) sebelum dikuburkan. Ulos penutup mayat untuk mate poso-poso berasal dari orang tuanya, sedangkan untuk mate dakdanak dan mate bulung, ulos dari tulang (saudara laki-laki ibu) si orang yang meninggal.
3. Telah berumah tangga namun belum mempunyai anak (mate di paralang-alangan/mate punu),
4. Telah berumah tangga dengan meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil (mate mangkar),
5. Meninggal namun telah memiliki anak-anak yang sudah dewasa, bahkan sudah ada yang kawin, namun belum bercucu (mate hatungganeon),
6. Meninggal namun telah memiliki cucu, namun masih ada anaknya yang belum menikah (mate sari matua).
7. Meninggal namun telah bercucu tapi tidak harus dari semua anak-anaknya (mate saur matua).
Pada masyarakat Batak kematian seseorang pada usia tua dan yang telah memiliki keturunan, akan mengalami ritual penguburan dengan tidak sembarangan karena kedudukannya kelak adalah sebagai leluhur yang disembah. Hal ini ditemukan dari banyaknya temuan kubur-kubur megalitik dengan patung-patung leluhur sebagai objek pemujaan (Soejono,1984:24), dari hal diatas hal yang ingin saya uraikan adalah tata cara penguburan ketika seseorang masyarakat Batak mati saur matua, dimana kondisi jika mati saut matua seperti ini, masyarakat Batak mengadakan pesta untuk orang yang meninggal dunia tersebut.
Ini menjadi sebuah tanda bahwa orang yang meninggal tersebut memang sudah waktunya (sudah tua) untuk menghadap Tuhan dan ini disambut dengan rasa bahagia dan suka cita. Sedih pasti ada, tapi mengingat meninggalnya memang dikarenakan proses alami (sudah tua) maka kesedihan tidak akan berlarut-larut. Ibaratnya, hutangnya di dunia ini sudah tidak ada lagi/LUNAS. Dalam masyarakat Batak, hutang orang tua itu adalah menikahkan anaknya. Jadi, ketika hutang seseorang itu LUNAS, maka sangatlah wajar jika dia merasa tenang dan lega.
Sebelum prosesi pemakaman dilakukan musyawarah keluarga (martonggo raja) dimana Tujuan dari Tonggo Raja atau Ria Raja ini adalah memohon kepada tulang dan hula-hula tersebut agar bersedia kiranya untuk menutupkan ulos saput pada jenazah dan memberikan ulos kepada keluarga yang ditinggalkan dan membahas persiapan pengadaan upacara saur matua. Pihak-pihak kerabat terdiri dari unsur-unsur dalihan natolu.
Dalihan natolu adalah sistem hubungan sosial masyarakat Batak, terdiri dari tiga kelompok unsur kekerabatan, yaitu : pihak hula-hula (kelompok orang keluarga marga pihak istri), pihak dongan tubu (kelompok orang-orang yaitu : teman atau saudara semarga), dan pihak boru (kelompok orang-orang dari pihak marga suami dari masing-masing saudara perempuan kita, keluarga perempuan pihak ayah). Martonggo raja dilaksanakan oleh seluruh pihak di halaman luar rumah duka, pada sore hari sampai selesai. Pihak masyarakat setempat (dongan sahuta) turut hadir sebagai pendengar dalam rapat (biasanya akan turut membantu dalam penyelenggaraan upacara).
Rapat membahas penentuan waktu pelaksanaan upacara, lokasi pemakaman, acara adat sesudah penguburan, dan keperluan teknis upacara dengan pembagian tugas masing-masing. Keperluan teknis menyangkut penyediaan peralatan upacara seperti: pengadaan peti mati, penyewaan alat musik beserta pemain musik, alat-alat makan beserta hidangan buat yang menghadiri upacara pemakaman dan sebagainya. Pelaksanaan upacara bergantung pada lamanya mayat disemayamkan. Idealnya diadakan ketika seluruh putra-putri orang yang mati saur matua dan pihak hula-hula (saudara laki-laki dari pihak isteri) telah hadir. Namun karena telah banyak masyarakat Batak merantau, sering terpaksa berhari-hari menunda pelaksanaan upacara (sebelum dikuburkan), demi menunggu kedatangan anak-anaknya yang telah berdomisili jauh. Hal seperti itu dalam martonggo raja dapat dijadikan pertimbangan untuk memutuskan kapan pelaksanaan puncak upacara saur matua sebelum dikuburkan. Sambil menunggu kedatangan semua anggota keluarga, dapat dibarengi dengan acara non adat yaitu menerima kedatangan para pelayat (seperti masyarakat non-Batak).
Pada hari yang sudah ditentukan, upacara saur matua dilaksanakan pada siang hari, di ruangan terbuka yang cukup luas (idealnya di halaman rumah duka). Jenazah yang telah dimasukkan ke dalam peti mati diletakkan di tengah-tengah seluruh anak dan cucu, dengan posisi peti bagian kaki mengarah ke pintu keluar rumah. Di sebelah kanan peti jenazah adalah anak-anak lelaki dengan para istri dan anaknya masing-masing, dan di sebelah kiri adalah anak-anak perempuan dengan para suami dan anaknya masing-masing. Di sinilah dimulai rangkaian upacara saur matua. Ketika seluruh pelayat dari kalangan masyarakat adat telah datang (idealnya sebelum jamuan makan siang). Jamuan makan merupakan kesempatan pihak penyelenggara upacara menyediakan hidangan kepada para pelayat berupa nasi dengan lauk berupa hewan kurban yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh para parhobas (orang-orang yang ditugaskan memasak segala makanan selama pesta). Setelah jamuan makan, dilakukan ritual pembagian jambar (hak bagian atau hak perolehan dari milik bersama). Jambar terdiri dari empat jenis berupa : juhut (daging), hepeng (uang), tor-tor (tari), dan hata (berbicara) (Marbun&Hutapea,1987:66-67). Masing-masing pihak dari dalihan natolu mendapatkan hak dari jambar sesuai ketentuan adat. Pembagian jambar hepeng tidak wajib, karena pembagian jambar juhut dianggap menggantikan jambar hepeng. Namun bagi keluarga status sosial terpandang, jambar hepeng biasanya ada.
Setelah prosesi adat selesai maka akan dilakukan proses secara agama, dimana prosesi dipimpin oleh pemuka gereja (pendeta) setelah itu peti akan ditutup dan segera dikuburkan, setelah pulang dari kuburan, akan dilakukan ritual adat Ungkap Hombung (memberikan sebagian harta yang ditinggalkan mendiang (berbagi harta warisan) untuk diberikan kepada pihak hula-hula, akan tetapi saat ini ritual Ungkap Hombung bisa dilakukan beberapa hari setelah penguburan, dan di harapkan pemberian Ungkap Humbang yang diberikan kepada hula-hula membawa rasa senang dan diterima dengan ikhlas.
Demikian tulisan singkat saya, yang saya ambil dari berbagai sumber, tulisan ini tidak untuk dikomersialkan, tulisan ini hanya bertujuan berbagi sedikit informasi, kepada pembaca yang bukan suku Batak, bahwa adat istiadat pada suku Batak sangat beranekaragam dari kelahiran, pernikahan dan kematian. Saya minta maaf jika dari ulasan ini ada beberapa kesalahan yang saya lakukan, atau kurangnya pemahaman saya.
| Lagu yang sama atau mirip: 1. Cinta Luar Biasa (HODO BIDADARIKU) - Lineker Situmorang Tikki parjolo huida Ho ito has
2. Boan Ma Au - Putri Silitonga Tung Mansai Lambok Soaram da h
3. Dainang - Simenstar Trio Dang taralusi dihukkupi do boh
4. Dongani Au Di Ngolukki - Jen Manurung Nungnga leleng, sasada au Di p
5. Holan Au Do Mangantusi Ho - Tagor Pangaribuan Unang be sai lomos roham tu au
6. Hot Bahen Au Diroham - LABESTA TRIO tu dos tu galas nalaho maputta
7. Dang Mungkin - Artha Sister Boasama Boasama ito dukkon bot
8. YESUS KEKASIH JIWAKU - SANADA TRIO Yesus kekasih jiwaku Sungguh k
9. Boanonku Do Ho - Nauli Sister Sian dia ma mulaionku
Lao ma
10. Huhaholongi Do Ho - Marsinta Panggabean Huhaholongi Doho Sian Ias Ni R
11. SATTABI - Larosa Trio
12. Katakan Sejujurnya (Kalau Dulu Kita Tak Bertemu) - Berlian Hutauruk Kalau dulu kita tak bertemu
13. Cinta Sadis - Mualta Trio Haccit do ito Haccit do ito Pa
14. Siboru Na Asing - Jonar Situmorang Tarnonong au ale ito Dinamanja
15. Medan Jakarta - Jack Marpaung, Hilman Padang
16. Sapata Ni Na Tarhirim - Hilman Padang dang na tarhatahon ahu be arsa
17. Rade Do Au - Trisna dkk COVER
18. HO DO MANGANTUSI AU - DUET PARNA Hodo hasian semangat ni ngoluk
19. KUCARI JALAN TERBAIK - Begema 5 batak band Sepanjang kita masih terus beg
20. Bonang Na Rundut - HitaRo Voice Tarsongon bonang na rundut i
21. Unang Mulak Balging - Andrey Andra Siahaan nanget nanget sai hudapotton h
22. Tardapot - Exxiss Trio
23. Kumpulan Chord Kunci Gitar Lagu Batak Terbaru & Terpopuler
24. Salah Do Au - Bonauli Band
25. HOLAN NIPI - Karaoke Batak - ARGHANA TRIO Ro do au tujolo mi ito
Ito h
26. Dos Do Nakkokna - Delago Sianipar Unang ho mandele jala unang ma
27. Mangadopi Pestami - Putra Pasaribu Sahat do tuau surat undangan m
* [TOP Lagu Batak Pilihan] * Artis Batak * Lagu Ambon Penyanyi Batak * Batak Karaoke * Lagu Dangdut Batak * Song Jawa Penyanyi Batak * Song (English) * Lagu Batak Rohani Kristen
NEXT: Asal Mula Babi Jadi Konsumsi Dalam Adat Batak
PREV: Nama Nama Penyanyi Batak dari A-Z
* [TOP Lagu Batak Pilihan]
|