Artikel Tentang Batak Suku Batak terdiri dari...
Suku Batak terdiri dari Toba, Simalungun, Karo, Pakpak, Mandailing, Angkola
1) Batak Toba
Suku Batak Toba, adalah satu etnik dari sekian banyak rumpun Batak yang
terdapat di Sumatra. Wilayah pemukiman suku Batak Toba meliputi
kabupaten Toba Samosir yang terdiri dari Balige, Laguboti, Parsoburan
dan sekitarnya.
Pada masa dahulu wilayah suku Batak Toba berada di Tapanuli Utara dan
Tapanuli Tengah, yang disebut sebagai satu kesatuan etnis saja, yaitu
suku Batak Toba. Tetapi karena terdapat perbedaan letak geografis dan
pembagian distrik, maka saat ini suku Batak Toba dibagi menjadi beberapa
puak Batak, yang disebut sebagai Rumpun Tapanuli yang saling berkerabat
dekat secara kultural, yaitu suku Batak Toba, Batak Samosir, Batak
Humbang dan Batak Silindung.
Selain beberapa puak tersebut tadi, suku Batak Toba juga masih
berkerabat dengan suku Batak Angkola dan Batak Mandailing. Salah satu
kedekatan antara beberapa puak di atas adalah dapat dilihat dari
mayoritas penduduk asli suku Batak Toba adalah marga-marga Hutabarat,
Panggabean, Simorangkir, Hutagalung, Hutapea dan Lumbantobing. Ke 6
marga tersebut adalah keturunan dari Guru Mangaloksa, salah satu anak
Raja Hasibuan dari wilayah Toba.
Demikian juga dengan marga Nasution yang banyak tinggal di wilayah
Padang Sidempuan adalah saudara kandung marga Siahaan dari Balige, kedua
marga ini berasal dari keturunan leluhur yang sama.
Masyarakat suku Batak Toba, pada dasarnya hidup sebagai petani dan
sebagai nelayan bagi yang bermukim di pesisir danau Toba. Tetapi saat
ini berbagai bidang profesi telah mereka jalani, seperti pedagang,
bekerja di sektor swasta maupun di sektor negeri. Tidak sedikit orang
Batak Toba yang sukses di perantauan, menjadi pejabat penting di
pemerintahan, pengacara maupun sebagai pengusaha sukses.
2) Batak Simalungun
Suku Batak Simalungun, adalah salah satu etnik Batak yang terkonsentrasi
di kabupaten Simalungun provinsi Sumatra Utara. Wilayah kediaman suku
Batak Simalungun berada di antara 2 etnik batak lainnya, yaitu suku Karo
yang berada di kabupaten Tanah Karo dan suku Toba. Bahasa Simalungun
sendiri memiliki kemiripan dengan bahasa Karo maupun bahasa Toba.
Sehingga bahasa Simalungun disebut sebagai bahasa batak tengah. Sebagian
orang Simalungun saat ini percaya bahwa asal usul orang Simalungun,
dikatakan berasal dari India, tepatnya dari daerah Assam, India Selatan,
dari suatu tempat yang bernama Asom. Dilihat dari adat istiadat dan
tradisi budaya orang Simalungun banyak memiliki kemiripan dengan adat
istiadat dan tradisi budaya Batak Karo maupun Batak Toba.
Hal ini mengindikasikan kemungkinan besar suku Simalungun beserta suku
Batak Karo dan Batak Toba berasal dari suatu tempat yang sama. Orang
Simalungun berbicara dalam bahasa Simalungun sebagai bahasa sehari-hari.
Awal masuknya agama Kristen ke wilayah Simalungun di masa lalu, para
penginjil RMG menggunakan bahasa Toba untuk menyebarkan agama Kristen
pada masyarakat suku Simalungun. Pada umumnya orang Batak Simalungun
bisa memahami bahasa Batak Toba, yang menjadi bahasa pengantar pada masa
lalu di wilayah sekitar Danau Toba.
`Dalam mitos orang Simalungun, dikatakan bahwa manusia awalnya dikirim
oleh oleh Naibata dan dilengkapi dengan Sinumbah yang bisa berdiam dalam
berbagai benda, seperti alat-alat dapur dan sebagainya, sehingga
benda-benda tersebut harus disembah. Orang Simalungun menyebut roh orang
mati sebagai Simagot.
Baik Sinumbah maupun Simagot harus diberikan korban-korban pujaan
sehingga mereka akan memperoleh berbagai keuntungan dari kedua
sesembahan tersebut. Masyarakat Simalungun adalah patrilineal. Marga
diturunkan kepada generasi berikutnya melalui pihak laki-laki. Orang
yang memiliki marga yang sama adalah berarti sebagai saudara seketurunan
sehingga dipantangkan (tidak diperbolehkan) untuk saling menikah.
Marga-marga pada suku Simalungun terdiri atas 4 marga asli, yaitu: `
Damanik ` Purba ` Saragih ` Sinaga Keempat marga di atas berasal dari
marga para Raja-Raja di Simalungun. Selain itu ada juga marga-marga yang
berasal dari luar Simalungun yang sejak dahulu ikut menetap di wilayah
adat Simalungun, kemudian menjadi sub-bagian dari 4 marga di atas.
3) Batak Karo
Karo adalah salah Suku Bangsa yang mendiami Dataran Tinggi Karo,
Sumatera Utara, Indonesia. Suku ini merupakan salah satu suku terbesar
dalam Sumatera Utara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama Kabupaten
di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu
Tanah Karo.
Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo atau Cakap
Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam
dan penuh dengan perhiasan emas. Karo dianggap sebagai bagian dari suku
kekerabatan Batak, seperti kekerabatan Batak Toba, Batak Mandailing,
Batak Simalungun, Batak Pak-Pak atau Dairi, dan Batak Karo.
Namun kebanyakan masyarakat suku Karo menggap bahwa mereka bukanlah
bagian dari kekerabatan Batak tersebut, tetapi Karo adalah suku yang
berdiri sendiri. Suku Karo juga sering disebut suku Batak Karo. Hal ini
dikarenakan banyaknya marga, kekerabatan, kepercayaan, dan geografis
domisilinya yang dikelilingi etnis-etnis yang dikatakan Batak.
Orang Karo menyebut dirinya kalak Karo, orang diluar Karo dan tidak
mengenal Karo-lah yang kemudian memanggil mereka Batak Karo. Benar
tidaknya Karo ini dikatakan Batak, tergantung pada persepsi Batak yang
ditawarkan.
Sebab, jika konsep Batak yang ditawarkan adalah Batak yang didasarkan
pada hubungan vertikan(geneologi/keturunan darah) seperti yang berlaku
di Toba-Batak, bahwa Si Raja Batak adalah nenek moyang bangsa Batak,
maka Karo bukanlah Batak! Hal ini dikarenakan eksistensi Karo yang
teridentifikasi lebih awal dibandingkan kemunculan Si Raja Batak ini(
Karo jauh sudah ada sebelum kemunculan Si Raja Batak diabad ke-13
Masehi) yang didasarkan pada fakta sejarah, logika, dan tradisi di Karo
dan suku-suku lainnya yang dikatakan Batak.
Namun, jika batak yang didasarkan pada kekerabatan horizontal
(solidaritas, teritorial, dan geografis) maka Karo adalah bagian dari
Batak.
4) Batak Pakpak
Suku Batak Pakpak, adalah suatu kelompok masyarakat yang terdapat di
beberapa kabupaten di provinsi Sumatra Utara dan di sebagian wilayah
provinsi Nanggroe Aceh. Orang Batak Pakpak, berbicara dalam bahasa
sendiri, yaitu bahasa Pakpak. Sedangkan di Kelasen bahasa Pakpak disebut
sebagai bahasa Dairi.
Bahasa Pakpak ini merupakan cabang dari rumpun bahasa Austronesia, yang
termasuk dari salah satu cabang dari rumpun bahasa Batak. Bahasa Batak
Pakpak memiliki kekerabatan dengan bahasa Batak Karo, tapi bahasa Pakpak
juga banyak mirip dengan bahasa Batak Toba. Pemakai bahasa Pakpak
sendiri mengalami penurunan diakibatkan banyaknya arus pendatang di luar
suku Pakpak yang memasuki wilayah mereka.
Para generasi muda semakin enggan menggunakan bahasa Pakpak dalam
pergaulan sehari-hari. Perkimpoian dengan suku di luar suku Pakpak,
serta pengaruh bahasa-bahasa dari para pendatang turut mempengaruhi
kelestarian bahasa Pakpak. Sepertinya hal ini perlu mengalami perubahan
yang berarti agar bahasa Pakpak tidak hilang di daerahnya sendiri.
Dalam bahasa Batak Pakpak ada suatu ucapan khas, yaitu "Njuah-Njuah",
yang berarti "semoga sehat selalu". Marga-marga Pakpak, secara
keseluruhan: Anak Ampun, Angkat, Bako, Bancin, Banurea, Berampu, Berasa,
Berutu, Bintang, Boang Manalu, Capah Cehun, Cibro, Cibero Penarik,
Gajah, Gajah Manik, Goci, Kaloko, Kabeaken, Kesogihen, Kombih, Kudadiri,
Kulelo, Lembeng, Lingga, Maha, Maharaja, Manik, Manik Sikettaang,
Manjerang, Matanari, Meka, Mucut, Mungkur, Munte, Padang, Padang
Batanghari, Pasi, Pinayungen, Simbacang, Simbello, Simeratah, Sinamo,
Sirimo Keling, Solin, Sitakar, Sagala, Sambo, Saraan, Sidabang,
Sikettang, Simaibang, Tendang, Tinambunan, Tinendung, Tinjoan,
Tumangger, Turuten, Ujung.
5) Batak Mandailing/angkola
Suku Batak Mandailing/angkola adalah salah satu suku dari sekian banyak
Rumpun Batak yang telah lama hidup dalam suatu komunitas di kabupaten
Mandailing-Natal, penyebaran juga terdapat di kabupaten Padang Lawas,
kabupaten Padang Lawas Utara, dan sebagian kabupaten Tapanuli Selatan
yang berada di provinsi Sumatera Utara.
Orang Mandailing/angkola juga menyebar hingga ke wilayah provinsi
Sumatra Barat, seperti di kabupaten Pasaman dan kabupaten Pasaman Barat.
Suku Mandailing/angkola memiliki adat, budaya dan bahasa sendiri.
Mereka berbicara dalam bahasa Mandailing/angkola. Bahasa
Mandailing/angkola sendiri sangat berkerabat dengan bahasa Batak Toba.
Dilihat dari tradisi budaya, adat dan bahasa terdapat keterkaitan erat
di masa lalu antara suku Batak Mandailing/Angkola dengan suku Batak Toba
dan Padang Lawas. Selain itu mereka juga diperkirakan masih terkait
hubungan di masa lalu dengan suku Batak Rokan dan suku Rao. Suku
Mandailing/Angkola ini berada di antara beberapa kebudayaan besar, yaitu
budaya Batak Toba dan budaya Minangkabau.
Pada suatu sisi suku Mandailing/Angkola sebagai bagian dari rumpun
Batak, tapi keberadaan mereka sempat diklaim berasal dari Minangkabau.
Apabila dilihat dari struktur fisik, budaya, tradisi, adat-istiadat
serta bahasa pada masyarakat suku Mandailing/Angkola, bahwa suku
Mandailing/Angkola ini lebih berkerabat dengan suku Batak Toba,
dibanding dengan suku Minangkabau. Selain itu marga-marga yang ada pada
suku Mandailing/Angkola juga banyak yang sama dengan marga-marga pada
suku Batak Toba.
Sedangkan dengan suku Minangkabau, sangat berbeda dari struktur fisik,
budaya, tradisi, adat-istiadat serta bahasa pada masyarakat suku
Mandailing/Angkola sangatlah berbeda. Hanya karena pada suku Minangkabau
terdapat salah satu suku/marga Mandaihiliang, oleh karena itu suku
Minangkabau mengklaim bahwa Mandailing/Angkola berasal dari salah satu
marga/suku dari suku Minangkabau tersebut.
Suku Mandailing/Angkola sendiri menganut paham kekerabatan patrilineal,
tapi akhir-akhir ini ada yang menerapkan sistem matrilineal. Di
Mandailing terdapat marga-marga, seperti: Lubis, Nasution, Harahap,
Pulungan, Batubara, Parinduri, Lintang, Hasibuan, Rambe, Dalimunthe,
Rangkuti, Tanjung, Mardia, Daulay, Matondang, Hutasuhut dan lain-lain.
Marga-marga yang terdapat di Tanah Mandailing Godang, banyak memiliki
pertalian dengan marga-marga dari Batak Utara (Batak Toba). Tapi karena
telah terpisah sejak berabad-abad, dan banyak terjadi missing link, maka
marga-marga Mandailing/Angkola saat ini telah berkembang menjadi
beberapa aliran marga tersendiri. (lihat marga Mandailing) Penduduk suku
Batak
Mandailing/Angkola mayoritas adalah beragama Islam. Berbeda dengan orang
Batak Toba yang beragama Kristen. Tapi kedua suku bangsa ini berawal
dari sejarah asal usul yang sama. Banyak persamaan dalam kebiasaan orang
Batak Mandailing/Angkola dengan kebiasaan orang Batak Utara (Toba).
| Lagu yang sama atau mirip: 1. Cinta Luar Biasa (HODO BIDADARIKU) - Lineker Situmorang Tikki parjolo huida Ho ito has
2. Boan Ma Au - Putri Silitonga Tung Mansai Lambok Soaram da h
3. Dainang - Simenstar Trio Dang taralusi dihukkupi do boh
4. Dongani Au Di Ngolukki - Jen Manurung Nungnga leleng, sasada au Di p
5. Holan Au Do Mangantusi Ho - Tagor Pangaribuan Unang be sai lomos roham tu au
6. Hot Bahen Au Diroham - LABESTA TRIO tu dos tu galas nalaho maputta
7. Dang Mungkin - Artha Sister Boasama Boasama ito dukkon bot
8. YESUS KEKASIH JIWAKU - SANADA TRIO Yesus kekasih jiwaku Sungguh k
9. Boanonku Do Ho - Nauli Sister Sian dia ma mulaionku
Lao ma
10. Huhaholongi Do Ho - Marsinta Panggabean Huhaholongi Doho Sian Ias Ni R
11. SATTABI - Larosa Trio
12. Katakan Sejujurnya (Kalau Dulu Kita Tak Bertemu) - Berlian Hutauruk Kalau dulu kita tak bertemu
13. Cinta Sadis - Mualta Trio Haccit do ito Haccit do ito Pa
14. Siboru Na Asing - Jonar Situmorang Tarnonong au ale ito Dinamanja
15. Medan Jakarta - Jack Marpaung, Hilman Padang
16. Sapata Ni Na Tarhirim - Hilman Padang dang na tarhatahon ahu be arsa
17. Rade Do Au - Trisna dkk COVER
18. HO DO MANGANTUSI AU - DUET PARNA Hodo hasian semangat ni ngoluk
19. KUCARI JALAN TERBAIK - Begema 5 batak band Sepanjang kita masih terus beg
20. Bonang Na Rundut - HitaRo Voice Tarsongon bonang na rundut i
21. Unang Mulak Balging - Andrey Andra Siahaan nanget nanget sai hudapotton h
22. Tardapot - Exxiss Trio
23. Kumpulan Chord Kunci Gitar Lagu Batak Terbaru & Terpopuler
24. Salah Do Au - Bonauli Band
25. HOLAN NIPI - Karaoke Batak - ARGHANA TRIO Ro do au tujolo mi ito
Ito h
26. Dos Do Nakkokna - Delago Sianipar Unang ho mandele jala unang ma
27. Mangadopi Pestami - Putra Pasaribu Sahat do tuau surat undangan m
* [TOP Lagu Batak Pilihan] * Artis Batak * Lagu Ambon Penyanyi Batak * Batak Karaoke * Lagu Dangdut Batak * Song Jawa Penyanyi Batak * Song (English) * Lagu Batak Rohani Kristen
NEXT:
PREV: Partuturon
* [TOP Lagu Batak Pilihan]
|